Perjanjian
05 March 2013
PERJANJIAN
(Yer 31:31-34)
Perjanjian adalah suatu persetujuan (kontrak) antara dua orang (kelompok) untuk mencapai suatu tujuan dengan syarat-syarat tertentu. Dalam proses, perjanjian membentuk suatu pertalian khusus antara kedua pihak, yang mengikat mereka untuk memenuhi syarat-syarat perjanjian pada waktunya. Pertalian khusus antara kedua pihak menjadikan mereka istimewa satu terhadap yang lain. Biasanya perjanjian diadakan oleh dua pihak yang setara (sama derajatnya). Jadi perjanjian antara Tuhan dan manusia adalah perjanjian luar biasa, karena Tuhan yang maha tinggi mau mengadakan perjanjian dengan manusia yang rendah derajatnya. Prakarsa datang dari Tuhan, manusia tinggal menanggapinya. Contoh: Dalam Yer 31:31-34, kedua pihak yang akan mengadakan perjanjian ialah Tuhan dengan kaum Israel. Tujuan perjanjian ialah agar Tuhan menjadi Allah kaum Israel, dan sebaliknya agar kaum Israel menjadi umat Tuhan. Dan syarat perjanjian ialah Tuhan akan mengampuni kesalahan kaum Israel, dan sebaliknya kaum Israel akan mengenal Tuhan, sehingga akan mematuhi segala perintahNya.
Dalam Kitab Suci, dikisahkan bahwa Allah mengadakan beberapa perjanjian dengan manusia melalui orang-orang tertentu selama beberapa abad dari sejarah manusia. Melalui Adam, Allah mengadakan perjanjian dengan orang terpilih. Melalui Nuh, Allah mengadakan perjanjian dengan keluarga terpilih. Melalui Abraham, Allah mengadakan perjanjian dengan suku terpilih. Melalui Musa, Allah mengadakan perjanjian dengan bangsa terpilih. Melalui Daud, Allah mengadakan perjanjian dengan kerajaan terpilih yang ditakdirkan bertahan selamanya. Dan akhirnya melalui Yesus, Allah mengadakan perjanjian baru dan kekal dengan umat terpilih, yaitu Gereja. Dengan demikian, Gereja adalah tanda nyata dari perjanjian baru dan kekal, pemenuhan dari perjanjian-perjanjian terdahulu, dan sekaligus sarana perwujudan Kerajaan Allah.
Kita ikut serta dalam perjanjian baru dan kekal ini melalui Sakramen Pembaptisan. Maka sebagai anggota Gereja, kita terikat kewajiban untuk memenuhi syarat-syarat perjanjian itu, yang tersimpul dalam Perintah Utama dan Perutusan Agung Yesus Kristus kepada para muridNya. Berdasarkan Perintah Utama dan Perutusan Agung itu, kita mempunyai 5 kewajiban pokok yang harus kita penuhi dalam hidup kita. Pertama, menyembah dan mengasihi Allah di atas segala sesuatu (Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu). Kedua, melayani sesama dalam kasih (Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri). Ketiga,menyebarkan kasih Allah kepada semua manusia (Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu). Keempat,membentuk keluarga Allah sejati antara saudara seiman (Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus). Dan kelima, mengikuti ajaran dan teladan kasih Yesus (Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu). Jadi kita wajib untuk memenuhi 5 syarat pokok, yaitu:
penyembahan (worship), pelayanan(ministry), perutusan (mission), persahabatan (fellowship) dan pemuridan (discipleship).