Retret Imam Moderator Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia

09 September 2025

Pada hari Senin, 1 Juli 2024, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo mempersembahkan perayaan Ekaristi untuk membuka retret imam moderator Pembaruan Karismatik Katolik se-Indonesia yang diselenggarakan di Pusat Pastoral Wisma Samadi Jakarta. Retret yang bertemakan “Healthy and Charismatic Spiritual Leader” ini diikuti dengan antusias yang sangat luar biasa. Selain sebanyak 56 orang imam, retret ini juga diikuti oleh beberapa awam yang berbagi pengalaman, yaitu Ferry Yusuf Lubis, Gregorius Agung Ferdie Soethiono, Adrianus Christian Muliadi (Keuskupan Agung Jakarta), Timotius Tanto Wijoyo (Keuskupan Agung Pontianak), Albertus Budi Sutedjo (Keuskupan Agung Semarang), dan Catharina Hwe Wen (Keuskupan Surabaya).

Retret yang berlangsung selama 4 hari penuh dipimpin oleh Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga selaku Episcopal Advisor dan Rm. Adrianus Steve Winarto selaku Moderator dari Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia.

Dalam retret tersebut, para Imam diajak untuk merefleksikan 3 hal, yaitu tentang penyembuhan luka, karunia dan karisma Roh Kudus serta kepemimpinan spiritual. Setelah retret tersebut, diharapkan para Imam dapat mengajak serta tim dan umat persekutuan-persekutuan doa yang dibimbingnya untuk mengalami retret yang sama.

Topik penyembuhan luka membawa refleksi mendalam mengenai luka batin, pikir dan mental (jiwa) serta kekuatan. Luka-luka tersebut tentunya dapat dialami siapa saja, kapan saja, di mana saja. Jika orang yang mengalami luka itu tidak sembuh, maka ia akan terbeban dan tidak dapat beraktivitas untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. Selain itu, ia berpotensi untuk melukai orang lain. Oleh karena itu, luka-luka itu perlu disembuhkan.

Setelah seorang disembuhkan dari luka-lukanya, ia diajak untuk menumbuhkan karunia yang dicurahkan Roh Kudus ketika seorang dibaptis. Karunia itu akan memampukannya untuk hidup suci di hadapan Allah. Sementara itu, Roh Kudus juga menganugerahkan karisma-karisma seturut kehendakNya (1 Kor 12:11) bagi pribadi-pribadi yang dikasihi, agar mereka dapat ambil bagian dalam membangun Gereja umat Allah.

Selanjutnya, setelah orang menghidupi karunia dan karisma Roh Kudus, mereka diutus untuk menjadi pemimpin. Dengan daya Illahi itu, ia dapat membangun dan menghantarkan umat untuk mengalami kemajuan dalam hidup dan imannya.

Dalam retret tersebut, para Imam berdinamika bersama. Mereka berbagi pengalaman tentang Tuhan Yesus yang menyembuhkan, Roh Kudus yang mencurahkan karunia dan karismaNya, serta tumbuhnya Kepemimpinan spiritual.

Penulis: Budi Sutedjo

Artikel Lainnya
Tutup Jendela
Donasi

Darurat : Banjir Jakarta 100 Rumah Terdampak

27%
Terkumpul Rp. 27.791.000
Goal Rp. 100.000.000
Donatur 207 kebaikan
Doa 178 doa

Pilih jumlah donasimu

Rp.